Selasa, 14 Maret 2017

Takdir dalam Secangkir Kopi

Pagi.
Kopiku beku menjelma es batu. Keras dan dingin tak karuan.
Bibir yang retak mengucap do'a. Mengecup sisa-sisa cinta, atau luka.
Takdir telah bergulir dalam cangkir kopiku. Tuhan tidak bisa didemo.
Kekuasaan-Nya mutlak bukan hasil penghitungan suara.
Tuhan mau apa, terserah Dia.
Pahit, manis, dingin, panas, kunikmati kopiku.
Yang kutahu, cinta-Nya selalu menebar, lebih memikat dari aroma kopiku.


15 Maret 2017. Indonesia