Sabtu, 28 Februari 2015

Serunya Belajar Protokol



Humas UHAMKA doc.


Waktu masih kuliah, aku penasaran banget dengan keprotokoleran (maklum bukan mahasiswa FISIP). Kenapa sih setiap Badan eksekutif Mahasiswa (BEM) atau institusi kampus mau ngadain acara yang mengundang instansi pemerintahan pusat selalu ada ritual-ritual khusus untuk menjamu mereka. Bahkan terkadang perlu menyiapkan “sajen” yang menjadi prasyarat bagi kedatangan pejabat. Semua yang BEM atau kampus lakukan itu selalu berdasar pada “Sesuai dengan permintaan protokoler pejabat anu...”. Wow... sungguh sakti titah protokol ini. Tidak boleh tidak, kalau acara Anda mau didatangi pejabat penting, Anda harus mengikuti petunjuk tim protokol. Harus!

Sebegitunya kah?

Ya memang begitu. Akhir Februari ini, tepatnya hari Jum’at  tanggal 27, rasa penasaranku sedikit terjawab. Aku mengikuti workshop Protokoler yang diisi oleh beberapa praktisi yang tentunya bergerak langsung di bidang keprotokoleran. 

Rabu, 25 Februari 2015

Yang diulang-ulang

Berulang-ulang meminta maaf adalah perbuatan tidak elok. Itu menunjukan bahwa kita berulang-ulang pula bikin ulah. Minta maaflah sekali, lalu bertobat memperbaiki diri. Ini yang ideal. Tapi kebanyakan dari kita suka yang diulang-ulang itu. Padahal berbuat salah jelas berbeda dengan mendengarkan lagu. Mendengarkan lagu boleh lah diulang-ulang, karena ada semacam candu atau rindu yang tersisa saat lagu itu habis. Tapi berbuat salah? Masa kita kecanduan berbuat salah? Ah..,

Selasa, 24 Februari 2015

Time for a break

At that time, when unwind after exert obligation (LIM Kebumen 2013). I chose tu pull over here. Together with friends I was happy.





Senin, 23 Februari 2015

Sombong?? Dizg!!

Ilmu  tidak akan sampai dan bisa disampaikan dengan kesombongan. Pelajaran ini aku ambil dari sikap orang-orang yang merasa begidik saat melihat manusia agak pintar menyampaikan gagasan dengan hati yang tinggi. Entah seberapa luas manusia ini menguasai pengetahuan. Entah seberapa dalam manusia ini mencekeram sumur ilmu. Tapi dengan angkuhnya dia menantang manusia-manusia lain di depan publik, yang bisa jadi yang lain itu punya potensi lebih hebat dari dia.

Jumat, 20 Februari 2015

Syukur


Rasa syukur adalah kunci hidup bahagia. Begitu orang-orang bijak berfatwa. Mungkin terdengar terlalu menyederhana bagi yang sudah bermandikan lara. Terlalu mengada-ada bagi yang bertubi kecewa. Anggapan mereka, kalimat manis itu hanya peredam kecewa dan mudah diucapkan oleh yang sedang tidak lara, tidak kecewa. Yaitu mereka yang menggantung di awan, dihembus angin sepoi-sepoi. Sehingga, pikir orang yang lara, mana mungkin orang yang tak lara paham tentang lara?

Selasa, 17 Februari 2015

Cerpenku

Cerita pendek yang agak panjang. Mungkin perlu jam terbang untuk membuat cerita jadi berkesan. Terimakasih Ta'dib Magz...


Sabtu, 14 Februari 2015

Positif Feeling


Seperti aliran listrik, energi kita akan menular pada orang lain. Maka alirkanlah energi positif dalam dirimu (Dwi Setyowati).

Jumat, 13 Februari 2015

Suatu Hari di Banjarnegara




Awal tahun ini aku berkesempatan menyalurkan bantuan untuk korban tanah longsor di dusun Jemblung, kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Meski  tidak menjadi relawan yang terjun berhari-hari, setidaknya kedatanganku dan teman-teman mewakili kepedulian banyak orang yang tidak bisa mengungkapkan empatinya secara langsung.

Rabu, 11 Februari 2015

Mengada


Dalam sebuah seminar nasional "Change Your Self, Change The World
Belajar dari seorang cerdik yang menghanyut dengan terapung. Kurang lebih begitu ungkapan yang mewakili pengalamanku terhadap Pak Zamah, wakil rektor di salah satu kampus swasta. Darinya aku mengerti makna komunikasi. Darinya aku belajar mengintegrasi dengan berbagai kondisi.

Senin, 09 Februari 2015

Sms Ibu


Hujan tak henti-hentinya berjatuhan di jantung Indonesia, Jakarta. Saya memilih berdiam saja di depan monitor. Menikmati suara air yang berombongan terjuntai ke bumi ini. Di luar sana televisi mengabarkan banjir yang menggenang tinggi di beberapa ruas jalan ibu kota. Ini semacam banjir musiman yang belum bisa dikendalikan pemerintah kota.

Tiba-tiba datang pesan singkat di ponsel jadulku. Yap! Ibuku. Selalu dengan berita-berita kecil dari kampung. Bunyi smsnya seperti ini, "Wi, kepriwe kabare? Embok lagi sehat? Wi rambutane wis padha mateng. ko neng kono ya ora mangan apokate ya wis padha tua miki depeti".

Sabtu, 07 Februari 2015

Otokritik



Tak perlu ke Cina untuk Belajar Kaya

Perlukah orang Indonesia pergi jauh-jauh untuk menuntut ilmu ke Cina? Pertanyaan menggelitik dilontarkan oleh anggota MUI pusat, Dr. Anwar Abbas, M.A. 

Menurutnya tidak perlu! Tidak perlu orang Indonesia ke Cina, karena Cinanya sudah ada di Indonesia. Mereka sudah sangat dekat dengan kita. Kita tinggal bekerjasama dengan mereka agar kita bisa maju.

Kamis, 05 Februari 2015

Keren dengan Menulis

Malam Penganugrahan Lomba Cipta Cerpen Mahasiswa Tingkat Nasional di STAIN Purwokerto





“Menulis itu mudah, yang susah adalah membiasakan menulis” kata Jacob Sumarjo. Kalimat tersebut sering diucapkan ketua LPM Obsesi periode saya (2008) saat memberikan sambutan di setiap kegiatan-kegiatan yang diselengggarakan LPM Obsesi. Dengan kalimat yang diulang-ulang inilah saya menjadi paham betul bahwa menulis adalah persoalan jam terbang, selain soal aktivitas baca dan pengalaman.

LPM Obsesi adalah Lembaga Pers Mahasiswa yang berada di kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Purwokerto, sekarang sudah berubah menjadi IAIN. Dari sinilah saya mulai belajar  menulis. Awalnya belajar teori menulis, kemudian dipaksa untuk menulis. Dipaksa, diperas ide dan perasaanya untuk peka dengan sekitar kemudian mengungkapkannya dalam bentuk tulisan.