Suatu senja di bukit bintang, remang, mata lelahku menangkap langkah-langkah gontai. Kau. Dengan pipi yang basah. Mendekap dada. Melayang pandang. Sambil terus mengejar mentari yang tenggelam. Jauh... jauh...sekali.
Rabu, 12 April 2017
Selasa, 11 April 2017
Jangan Henti Bertanya
Cerminku jujur, hatiku hancur
cerminku dusta, hati berbunga
begitulah kita,
seringkali menelan dilema
mau apa adanya
tapi bertolak kenyataannya
rasa pun berputar-putar
memilin luka
mengais suka
tanpa berhenti
melihat diri
Kita mau apa??
Jangan henti bertanya.
cerminku dusta, hati berbunga
begitulah kita,
seringkali menelan dilema
mau apa adanya
tapi bertolak kenyataannya
rasa pun berputar-putar
memilin luka
mengais suka
tanpa berhenti
melihat diri
Kita mau apa??
Jangan henti bertanya.
Selasa, 14 Maret 2017
Takdir dalam Secangkir Kopi
Pagi.
Kopiku beku menjelma es batu. Keras dan dingin tak karuan.
Bibir yang retak mengucap do'a. Mengecup sisa-sisa cinta, atau luka.
Takdir telah bergulir dalam cangkir kopiku. Tuhan tidak bisa didemo.
Kekuasaan-Nya mutlak bukan hasil penghitungan suara.
Tuhan mau apa, terserah Dia.
Pahit, manis, dingin, panas, kunikmati kopiku.
Yang kutahu, cinta-Nya selalu menebar, lebih memikat dari aroma kopiku.
15 Maret 2017. Indonesia
Kopiku beku menjelma es batu. Keras dan dingin tak karuan.
Bibir yang retak mengucap do'a. Mengecup sisa-sisa cinta, atau luka.
Takdir telah bergulir dalam cangkir kopiku. Tuhan tidak bisa didemo.
Kekuasaan-Nya mutlak bukan hasil penghitungan suara.
Tuhan mau apa, terserah Dia.
Pahit, manis, dingin, panas, kunikmati kopiku.
Yang kutahu, cinta-Nya selalu menebar, lebih memikat dari aroma kopiku.
15 Maret 2017. Indonesia
Minggu, 15 Januari 2017
Langganan:
Postingan (Atom)