Bahagia adalah sikap terbuka menerima segala keadaan. Banyumas waktu itu. Foto : DA
Muara cinta Illahi memancar
sempurna. Berkilau kilat kilat cahayanya. Hangat sekali menyentuh pipi.
Bagaimanakah nikmatnya bergelimang cahaya, jika sepercik saja membuat debar
takjub dan kebahgiaan.
Ada dahaga yang terpenuhi.
Seteguk rahmat hadirkan nikmat berlipat-lipat. Yang sedikit menjadi banyak,
yang sempit menjadi luas. Begitulah esensi bersyukur. Melihat begitu luas saat
hati terbuka. Melihat begitu banyak saat jiwa tengadah.
Dari atas hujan tak
henti-hentinya. Bahkan tak sedetik pun . Ia terus melaju merasuki hidup kita,
tinggal jiwa kita akan menampiknya atau memupuknya agar tumbuh menjadi
pohon-pohon cinta yang menentramkan. Jiwa kita inilah tanah dan hujan itu
rahmah.
Batavia, 16 Januari 2017
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar