Rabu, 12 April 2017

Suatu Senja, Ada Luka-luka, Aku adalah

Suatu senja di bukit bintang, remang, mata lelahku menangkap langkah-langkah gontai. Kau. Dengan pipi yang basah. Mendekap dada. Melayang pandang. Sambil terus mengejar mentari yang tenggelam. Jauh... jauh...sekali.

Ada luka-luka. Di pelipis, dagu, lutut dan jari-jarimu. Yang kau bawa pergi dan belum sempat ku obati. Kejamkah aku, tanpa sadar slalu berjalan menginjaki taman impian, yang kau siram tiap pagi dengan air mata, yang kau pupuk tiap malam dengan do'a-do'a. Atau dungu-kah? Aku. 

Aku adalah ombak hitam di pantaimu. Selalu berdebur sampai garis yang paling akhir. Meski tak indah biarlah kita bertemu dulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar