Minggu, 03 Mei 2015

Rumah Virtual

Pulang ke rumah virtual. Meski masih sepi, tapi kunikmati. Inilah rumah baru yang sedang kuisi dengan berbagai nyanyian dan tarian yang sedikit serampangan. Tak apa kalau temboknya masih betapa sederhana. Boro-boro dikasih cat warna-warni, lukisan-lukisan menawan apalagi! Sekedar jam dinding tua juga belum punya. Tapi aku mulai nyaman dan rindu kalau melanglang terlalu lama tanpa menengoknya pulang. Rumah ini masih sangat baru dan aku ingin terus merias dan mengisinya semenarik juga seberguna mungkin. Untukku dan untuk teman-teman yang berkunjung. 


Aku berharap rumah ini bisa menjadi alternatif tempat slonjoranku, berbagiku dan merefresh segala penat dan buntu yang sering membuat otak ngehang. Aku tau kita butuh rumah. Sebuah tempat kembali yang memberikan kehangatan dan kenyamanan. Ruang privat yang melindungi pemiliknya dari berbagai polusi dan ancaman luar yang dapat mengerdilkan jiwa. Biarlah biar diukur tidak indah tidak megah. Biarlah biar dinilai tidak mahal  dan tidak aduhai. Tapi inilah arti kemerdekaan dari keliaran publik tanpa batas. Kita merdeka untuk menyaring, merdeka untuk menampakan apa yang perlu kita tampakan dan apa yang seharusnya kita simpan. 

I'm coming KARTINI 21... Mari bercengkrama sejenak dengan pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan gembira yang tinggal di ruang otak kita...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar