Senin, 03 Agustus 2015

Ayah

Ngeliat aksi nekad seorang ayah yang menawarkan ginjalnya demi membiayai putrinya kuliah bikin merinding. Betapa cinta seorang ayah terhadap putrinya melebihi nyawanya, betapa untuk mendapatkan sesuatu butuh pengorbanan tingkat akhir, betapa tanggungjawab menjadi orangtua itu membikin syaraf-syaraf seseorang dituntut berpikir diluar normal, dan terakhir, betapa pendidikan itu sulit terjangkau oleh kalangan menengah bawah.

Minggu, 02 Agustus 2015

Cinta dan Ketulusan

Cinta dan ketulusan adalah seperangkat sistem yang tak bisa dipisahkan. Cinta bukanlah bisnis yang senantiasa mengharap keuntungan, cinta bukanlah sandiwara yang penuh kepura-puraan, cinta bukanlah ajang kompetisi yang membagi manusia menjadi dua; pemenang-pecundang, cinta bukanlah politik yang berambisi untuk mendominasi atau menguasai. Cinta adalah kebalikan dari itu semua, tidak mengharapakan keuntungan, tidak pura-pura, tidak menag-kalah, tidak pula mendominasi. Cinta adalah memberi, jujur, pasrah dan berbagi. Untuk itu semua cinta butuh ketulusan.

Sabtu, 01 Agustus 2015

Peristiwa Bubat, Gajah Mada dihukum

 Kenapa ada semacam mitos orang Jawa tidak boleh menikah dengan orang Sunda?


Setelah sekian tahun menelan pesan yang menurut saya tak berdasar itu akhirnya saya temukan muara sejarahnya di serial novel Gajah Mada Hamukti Mosa. Novel ini merupakan salah satu masterpiecenya Langit Kresna Hariadi. Salah satu kesimpulan yang tidak terlalu mengejutkan setelah selesai membaca karya sastra ini adalah Saya Kuper. Kok bisa baru tau sejarah ini?? Itu kesimpulan sampingan. Selanjutnya mari kita buka lembaran karya ini.


Saat menikmati halaman demi halaman, Saya seperti ditarik ke masa silam, masa dimana masyarakat kita hidup di alam kerajaan. Saya pun semakin larut, merasa menjadi manusia abad 12. Menjadi penonton yang tau setiap detail peristiwa. 

Cerita berawal dari kecantikan Putri Dyah Pitaloka Citraresmi. Kecantikan inilah yang saya pahami sekarang menjadi icon bahwa setiap gadis sunda itu cantik. Bagaimana tidak, Putri dari Raja Sunda Galuh itu mampu meluluhlantahkan hati Raja Majapahit. Dan yang luar biasa, Raja Majapahit, Prabu Hayam Wuruk bisa tergila-gila pada Putri Dyah Pitaloka hanya dengan melihat sang Putri dalam lukisan. Ternyata hanya dengan gambar saja hati laki-laki bisa porak poranda.