Kamis, 30 April 2015

Hadapi Saja

Menghadapi adalah separuh dari kemenangan. Menghadapi juga berarti pengakuan dan kerelaan. Pengakuan atas eksistensi diri kita, kerelaan atas keadaan yang menimpa. Mungkin kita bisa saja memilih berlari atau bersembunyi. Tapi akan bersembunyi dan berlari kemanakah jiwa kita kalau realitas itu sudah hadir. Karena realitas tetap ada meski kita menghilang atau menghindari. Bersiaplah untuk menjadi sedikit bijaksana. Hadapi saja...

Sabtu, 25 April 2015

Tak Ingin Jadi Gadis Pantai


Mengenaskan. Tembok agung itu menjadi pembeda manusia dengan manusia. Kenapa manusia harus membedakan dirinya dengan manusia? Pertanyaan lara yang saya ungkit dari dasar hati setelah membaca masterpiece Pramoedya Ananta Toer, Gadis Pantai.

Kamis, 23 April 2015

Kenapa Kita Tidak Ada

Mungkin kita sama-sama sedang mencari bentuk. Ada halaman yang belum khatam kita baca. Atau sesungguhnya kita telah membaca namun melupa. Kita lama terdiam mengingat-ingat. Sejauh mana kita telah berusaha untuk mencipta warna. Namun terhenyak, ternyata kita tidak mencipta apa-apa. Kesedihan adalah hal sia-sia. Tapi kita bisa apa selain melakoninya. Saking lamanya sampai kita lupa jua sedang bersedih. Hal yang paling membahagiakan adalah saat lupa itu. Kita tertawa-tawa. Lalu tersadar dan kembali bersedih. Tapi air mata sudah tak punya ruang. Yang tersisa hanya pipi yang cekung, layaknya batu yang gerowong karena terus-terusan ditempa air dari ketinggian. Nanti mungkin pipi kita juga akan habis. Kondisinya selalu meringis karena susunan gigi berbaris tanpa daging. Hai, kita ada dimana? Kenapa ada raga yang tidak kita kenal menempel dalam diri kita? Hai, siapa ini? Gigi-gigi dan tulang belulang yang mengerikan bisa berjalan. Oh...ternyata kita tidak ada. Iya, tidak ada! Aku bingung, kenapa kita tidak ada...



Hening, 24 April 2015

Selasa, 21 April 2015

Bahasamu adalah Pribadimu



Berbahasa itu seperti berbusana. Busana adalah lambang etika. Ketika busanamu bagus maka menunjukan pribadimu bagus. Penilaian semacam ini adalah standar penilaian paling mudah, yaitu penilaian secara kasat mata yang bisa dilakukan dan dirasakan seketika. Begitu juga dalam berbahasa. Ketika bahasamu bagus itu juga menunjukan pribadimu bagus. Ketika bahasa yang kau gunakan buruk juga menunjukan pribadimu buruk. Karena apa yang terucap lewat bahasa adalah hasil olahan otak dan hatimu. 

Gagal Lupa

Beberapa tahun terakhir aku berusaha melupakan hari lahirku. Hari lahir yang bertepatan dengan hari lahir tokoh emansipasi perempuan di Indonesia, R.A. Kartini. Namun usaha itu selalu gagal. Karena entah teman-teman punya kesan apa terhadapku, sehingga beberapa dari mereka selalu mengingat hari lahirku dan mengucapkan selamat. Dengan begitu aku pun jadi ikut mengingat. Ditambah-tambah media juga tak ketinggalan memblow up perayaan hari Kartini di beberapa daerah.

Minggu, 19 April 2015

Kamus Bahasa Banyumas, Keren!


Bahagia poll punya kamus yang keren ini, “Kamus bahasa Banyumas”.  Kamus yang berisi kosa kata khas daerah Banyumas. Tau kan Banyumas? Itu lho salah satu kabupaten nan damai di Jawa Tengah. Kamus ini hadir menjawab pertanyaan masyarakat dunia tentang apa sih yang membedakan bahasa Banyumas dengan bahasa Jawa?

Pertanyaan diatas sama halnya dengan pertanyaan turis-turis asing tentang apa sih bedanya Bali dan Indonesia? Yup, Bali adalah bagian dari Indonesia. Begitu juga bahasa Banyumas adalah bagian dari bahasa Jawa dengan karakter dan identitas kebanyumasannya tersendiri.

Sabtu, 18 April 2015

Sikap

Mungkin kita pernah merasa salah dalam mengambil keputusan. Tapi itu lebih baik daripada kita tak pernah mengambil keputusan apa pun. Itulah sikap.

Kamis, 16 April 2015

Santapan di Kebun


Aku mengiyakan bahwa enaknya makanan itu tergantung tempat dan bersama siapa menyantapnya. Dulu (dan masih terngiang-ngiang sampai sekarang), menikmati oseng pepaya dan ikan asin di kebun atau pinggiran sawah itu suatu kemewahan luar biasa bagiku. Di kebun kakek pasti ada sebuah gubuk semacam gasebo untuk menepi ketika kami-kami lelah berkebun, atau memang sudah waktunya makan siang.

Selasa, 14 April 2015

Senikmat-nikmat istirahat

Berangkatlah tidur dengan diantar rasa syukur, itulah senikmat-nikmat istirahat... Selamat tidur, teman, semoga kita senantiasa dalam penjagaan-Nya. Inilah saatnya mengecharge energi, memberikan hak badan. 

Malam yang hampir berganti, 14 April 2015

Minggu, 12 April 2015

Batu

Aku tidak tau menau soal "batu". Ketika diluar masyarakat ramai bisnis "batu", yang ku tau sedikit adalah tentang kepala batu. Itu saja. Kepala batu adalah kepala yang tidak mempan ditembak atau di martil, jadi tu kepala keraaaaas....banget..Hahaa..

Sabtu, 11 April 2015

Genteng


Di film Three Idiot mesin didefinisikan sebagai alat untuk mempermudah pekerjaan manusia. Ya! Saya sepakat. Kata kuncinya "untuk mempermudah".

Jumat, 10 April 2015

Manusia Dewasa dan Kepura-puraan


Sore ini. Ada perasaan takjub dan kegembiraan yang menyeruak: menyaksikan pertandingan futsal anak-anak SD. Keriangan dan semangat mereka keluar dengan sangat natural. Mempesona.

Sabtu, 04 April 2015

Bergerak Menghindari Stress

Iya betul, "banyak diam itu menumpuk berjuta-juta potensi stress!". So, dilarang melamun. Melamun dan berfikir itu beda lho... Pantas saja banyak karya-karya besar lahir dari balik jeruji besi. Soekarno, Buya Hamka, Pramudya Ananta Toer, adalah manusia-manusia besar yang tak tahan diam. Oke lah fisik mereka di penjara, tapi lihatlah, jari-jemari mereka, fikiran mereka, selalu bergerak. Mereka menulis, mereka berfikir.

Rabu, 01 April 2015

Nyata

Kita ini hidup di dunia yang tersentuh, yang bisa dirasakan. Bukan angan-angan atau khayalan. Maka bertindak sedikit itu lebih indah dari pada sekedar berangan. Kamu beli hp jadul second misalnya, itu lebih baik dari pada cuma berangan-angan beli hp tercanggih yang ada di dunia. Yang penting tersentuh, brad, tersentuh...