Selasa, 21 April 2015

Bahasamu adalah Pribadimu



Berbahasa itu seperti berbusana. Busana adalah lambang etika. Ketika busanamu bagus maka menunjukan pribadimu bagus. Penilaian semacam ini adalah standar penilaian paling mudah, yaitu penilaian secara kasat mata yang bisa dilakukan dan dirasakan seketika. Begitu juga dalam berbahasa. Ketika bahasamu bagus itu juga menunjukan pribadimu bagus. Ketika bahasa yang kau gunakan buruk juga menunjukan pribadimu buruk. Karena apa yang terucap lewat bahasa adalah hasil olahan otak dan hatimu. 

Soekarno mengatakan, ketika kata tak lagi bermakna, lebih baik diam. Jika dirunut kata-kata Soekarno tersebut merupakan bahasa lain dari sabda Muhammad S.A.W yang kurang lebih berbunyi, "Berkatalah yang baik, jika tidak bisa berkata yang baik maka lebih baik diam". Jadi selain etika, ternyata dalam bahasa atau kata-kata itu mengandung sebuah dampak yang luar biasa dalam kehidupan bermasyarakat. Kata-kata yang baik dapat membangun relasi yang baik dan harmonis dalam bermasyarakat. Kata-kata yang buruk dapat menciptakan relasi yang buruk bahkan berakibat pada perpecahan, dendam, sakit hati. Relasi-relasi semacam ini dapat ditarik kepada hubungan yang lebih sempit; keluarga, pertemanan, atau asmara.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar