Sejak semalaman gerimis, sesekali hujan, terus
mengguyur ibu kota. Kota yang penuh debu itu seketika luruh dalam
penerimaannya. Menerima sebagai bumi yang menjadi partikel kecil dalam
bungkusannya. Menerima sebagai bumi yang kapan saja bisa dijatuhi benda-benda
angkasa karena kodrat grafitasinya, termasuk air. Yah, Jakarta dengan segala
kebinalannya menerima kodrat, mengadahi hujan.
Menyusuri Jalan Jatayu, menikmati kenarsisan,
JKT, 23 Januari pagi, 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar