Teori mah nomor dua, yang penting mengalir dulu. Atas dasar pemikiran demikianlah cerita ini aku tumpahkan ke keyboard suka-suka. Menjadi dalang bagi setiap tokoh yang dibangun, mengasyikan.
"Istriku yang Tak Bedakan" adalah judul yang dipilih editor Ta'dib Magz untuk cerpenku. Aku sendiri mengajukan judul "Istri yang Tak Pakai Bedak".
“Ceritanya kurang
menggigit, tidak sureprize,” begitu kritik Tohirin El-Ashry, penulis cerita dan
naskah drama berseri di RRI, terhadap cerpenku yang satu ini.
Lain lagi dengan
sahabatku Novi, yang selalu setia (aku paksa setia) membaca tulisan-tulisanku
itu. Dia bilang judul ceritanya ambigu. “Awalnya kami pikir kata “Bedakan” itu
berasal dari “beda”, ternyata “bedak”. Jadi bikin bingung pembaca.”
Oke, no matter
lah ya... trimakasih atas komnetar-komentar yang diberikan. Mudah-mudahan itu
semua dapat membangun karakter tulisanku untuk lebih brilian...
Thanks to Ta’dib
Magz, semoga eksis terus...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar