Senin, 23 Februari 2015

Sombong?? Dizg!!

Ilmu  tidak akan sampai dan bisa disampaikan dengan kesombongan. Pelajaran ini aku ambil dari sikap orang-orang yang merasa begidik saat melihat manusia agak pintar menyampaikan gagasan dengan hati yang tinggi. Entah seberapa luas manusia ini menguasai pengetahuan. Entah seberapa dalam manusia ini mencekeram sumur ilmu. Tapi dengan angkuhnya dia menantang manusia-manusia lain di depan publik, yang bisa jadi yang lain itu punya potensi lebih hebat dari dia.

Pada saat bersamaan, ada pemandangan kontras yang muncul. Seorang tua dengan kedalaman ilmunya menunjukan kerendahan hati saat menyampaikan gagasan. Suaranya lembut, bahasanya tertata. Dalam kalimat-kalimat yang keluar dari mulutnya mengandung permohonan maaf jika terdapat kekeliruan dalam apa yang disampaikan. Juga dengan kerendahan hatinya mau mengakui setiap kebenaran yang datang dari mana pun. Orang-orang yang melihat manusia cerdas sekaligus rendah hati ini langsung hormat tanpa komando saat melihatnya. Ia adalah symbol kedalaman yang utuh. Seperti telaga yang hening.

Kesimpulanku adalah;

Pertama, manusia yang hanya punya pengetahuan secuil lalu berlaku sombong, menunjukan tingkat kematangannya rendah.

Kedua, kecerdasan intelektual akan mental jika tidak dibarengi dengan kecerdasan emosional.

Ketiga, meninggikan diri dengan cara merendahkan orang lain adalah kesalahan fatal yang sangat memalukan.

Keempat, apa yang diketahui manusia mungkin hanyalah setetes dari lautan pengetahuan Allah, maka betul-betul perlu bercermin berkali-kali sambil merenung seumur hidup jika mau bersombong.

Kelima, sombong itu menurunkan kekerenan seseorang sampai 90%.

Teringat kata guru mahfudhot saya, Mbah Zubat, "Sombong itu pangkal kejatuhan". 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar